“Lo tau Garuda?”
“Tau”
“Apaan?”
“Nama burung”
“Pernah liat?”
“Nggak”
“Carinya dimana?”
“Err… Coba di Ragunan”
Burung Garuda ini udah sehari-hari banget dalam kehidupan
kita. Gimana ga, lambang negara kita pake Garuda. Maskapai (yang katanya)
terbaik di Indonesia pake nama Garuda. Pas 17an nyanyi lagu “Garuda Pancasila,
akulah pendukungmu…”. Pokoknya, Garuda itu udah hal yang common banget lah. Tapi pernah ga sih kamu liat wujud asli Garuda
itu kayak gimana?
Sebagian orang begitu ditanya bentuk garuda kayak gimana,
yang terlintas di benak mereka pertama kali adalah Rajawali. Atau Elang. Atau
apa aja burung yang gede-gede ganteng gitu. Nah, perlu disadari, kalau burung
Garuda itu adalah makhluk mitologi Hindu dan Buddha. Kayak Lembuswana yang
pernah dibahas sebelumnya. Kalo ditanya
siapa yang pernah liat wujud aslinya, ya ga ada yang pernah liat.
Patung Garuda belum jadi di GWK, Bali |
Garuda adalah seekor burung mitologis setengah manusia setengah burung,
kendaraannya Wisnu. Ia adalah raja burung-burung. Sinar Garuda sangat terang
sehingga para dewa mengiranya Agni (Dewa Api) dan
memujanya. Garuda seringkali dilukiskan memiliki kepala, sayap, ekor dan
moncong burung elang, dan tubuh, tangan dan kaki seorang manusia.
Mukanya putih, sayapnya merah, dan tubuhnya berwarna keemasan.
Menurut Mahabarata, konon saat Garuda lahir dari telurnya,
bumi gonjang ganjing sehingga para dewa memohon padanya untuk tenang. Garuda
adalah anak Kasyapa dan Vinata. Vinata memiliki hutang terhadap Kadru, ibu para
ular karena suatu pertaruhan. Untuk menghapus hutang tersebut, Garuda diminta
Kadru untuk memberikan obat keabadian yang disebut Amrita padanya.
Garuda kemudian mencuri Amrita dari tempat para dewa. Meskipun para dewa bersatu menghadang Garuda, mereka bukanlah tandinganya. Dalam perjalanan pulang, Garuda bertemu dengan Wisnu, Wisnu berjanji akan memberikan keabadian pada Garuda biarpun tanpa meminum Amrita, sebagai gantinya Garuda menjadi kendaraan Wisnu.
Kemudian Garuda bertemu dengan Indra dan sekali lagi dia mendapat penawaran. Garuda berjanji akan memberikan Amrita pada Indra dan Indra akan memberikan para ular sebagai makanan Garuda. Tapi akhirnya, Garuda memberikan Amrita pada para ular untuk menghapus hutang ibunya.
Garuda kemudian mencuri Amrita dari tempat para dewa. Meskipun para dewa bersatu menghadang Garuda, mereka bukanlah tandinganya. Dalam perjalanan pulang, Garuda bertemu dengan Wisnu, Wisnu berjanji akan memberikan keabadian pada Garuda biarpun tanpa meminum Amrita, sebagai gantinya Garuda menjadi kendaraan Wisnu.
Kemudian Garuda bertemu dengan Indra dan sekali lagi dia mendapat penawaran. Garuda berjanji akan memberikan Amrita pada Indra dan Indra akan memberikan para ular sebagai makanan Garuda. Tapi akhirnya, Garuda memberikan Amrita pada para ular untuk menghapus hutang ibunya.
Setelah Amrita diberikan, Indra turun dari langit, merebut
Amrita, dan menghabisi para ular. Sejak saat itu Garuda menjadi rekan para
dewa, tunggangan kebanggan Wisnu, sekaligus menjadi musuh utama para ular.
Hubungannya apa sama kalimat sebelumnya? Kita juga bingung. Ini dapet dari sumbernya
kayak begini.
Anyway, Garuda
memiliki putera bernama Sempati (Sampāti) dan istrinya adalah
Unnati atauWināyakā. Menurut kitab Mahabarata,
orang tuanya memberinya kebebasan untuk memangsa manusia, tetapi tidak boleh kaum brahmana.
Pernah suatu ketika, ia menelan seorang brahmana dan istrinya. Lalu
tenggorokannya terbakar, kemudian ia muntahkan lagi.
No comments:
Post a Comment