Kalo kamu gaul, kamu pasti tau rendang. Emang ga bisa
dipungkiri kalo rendang itu makanan yang enak banget. Bahkan di situs ini rendang diklaim jadi makanan terenak di dunia, diikuti nasi goreng (walaupun poll-nya agak maksa sih itu keliatannya). Pasti beberapa di antara kamu ada yang penasaran,
siapa kiranya jenius yang menemukan rendang ini? Mari kita bahas.
Berdasarkan penelusuran yang kita lalui, rendang diduga kuat
berasal dari Minangkabau. Bagi masyarakat Minang, rendang sudah ada sejak
dahulu dan telah menjadi masakan tradisi yang dihidangkan dalam berbagai acara
adat dan hidangan keseharian. Sebagai masakan tradisi, rendang diduga telah
lahir sejak orang Minang menggelar acara adat pertamanya. Kemudian seni memasak
ini berkembang ke kawasan serantau berbudaya Melayu lainnya; mulai dari
Mandailing, Riau, Jambi, hingga ke negeri seberang yang banyak dihuni perantau
asal Minangkabau. Karena itulah rendang dikenal luas baik di Sumatera dan
Semenanjung Malaya.
Rendang memiliki posisi terhormat dalam budaya masyarakat Minangkabau.
Rendang memiliki filosofi tersendiri bagi masyarakat Minang Sumatera Barat, yaitu musyawarah
dan mufakat, yang berangkat dari empat bahan pokok yang melambangkan keutuhan
masyarakat Minang, yaitu:
- Dagiang (daging sapi), merupakan lambang dari "Niniak Mamak" (para pemimpin Suku adat)
- Karambia (kelapa), merupakan lambang "Cadiak Pandai" (kaum Intelektual)
- Lado (cabai), merupakan lambang "Alim Ulama" yang pedas, tegas untuk mengajarkan syariat agama
- Pemasak (bumbu), merupakan lambang dari keseluruhan masyarakat Minangkabau.
Dalam tradisi Minangkabau, rendang adalah hidangan yang
wajib disajikan dalam setiap perhelatan istimewa, seperti berbagai upacara
adat Minangkabau, kenduri, atau menyambut tamu kehormatan.
Sejarawan Universitas Andalas, Prof. Dr. Gusti
Asnan menduga, rendang telah menjadi masakan yang tersebar luas sejak
orang Minang mulai merantau dan berlayar ke Malaka untuk berdagang pada
awal abad ke-16. “Karena perjalanan melewati sungai dan memakan waktu lama,
rendang mungkin menjadi pilihan tepat saat itu sebagai bekal.” Hal ini
karena rendang kering sangat awet, tahan disimpan hingga berbulan lamanya,
sehingga tepat dijadikan bekal kala merantau atau dalam perjalanan niaga.
Rendang pun semakin mendunia karena banyak orang Minang hobi
merantau kemudian buka Restoran Padang di perantauannya. Bahkan orang
non-minang pun banyak yang buka restoran Padang juga. Berterimakasihlah kepada
orang Minang yang merantau, tanpa mereka, mungkin kita-kita yang tinggal di
luar Sumatera ga bakal nyobain kelezatan rendang.
No comments:
Post a Comment