Emang kayak bule sih ini Bekantan. Pirang-pirang mancung gitu. |
Bekantan atau dalam nama ilmiahnya Nasalis
larvatus adalah sejenis monyet berhidung panjang dengan rambut berwarna
coklat kemerahan. Fungsi dari
hidung besar pada bekantan jantan masih tidak jelas, bisa jadi ini disebabkan oleh seleksi alam. Tetapi
di dalam dunia per-bekantan-an, ketampanan
sang jantan diukur dari kebesaran hidungnya. Bekantan Betina lebih milih jantan dengan hidung besar
sebagai pasangannya. Karena hidungnya ini juga, bekantan dikenal juga sebagai monyet Belanda.
Popularitas Bekantan
Beberapa dari kamu mungkin udah ga asing lagi sama Bekantan.
Yap, Bekantan saat ini memang menjadi maskot
Dunia Fantasi Ancol dan maskot provinsi Kalimantan Selatan berdasarkan SK
Gubernur Kalsel No. 29 Tahun 1990 tanggal 16 Januari 1990.
Tempat Tinggal
Bekantan tersebar
dan endemik di hutan bakau, rawa dan hutan pantai di
pulau Borneo (Kalimantan, Sabah, Serawak dan Brunai). Spesies ini menghabiskan
sebagian waktunya di atas pohon dan hidup dalam kelompok-kelompok yang
berjumlah antara 10 sampai 32 monyet.
Kamu mau ketemu Bekantan? Bisa kok. Saat ini mereka masih dapat dijumpai di beberapa lokasi
antara lain di Suaka Margasatwa (SM) Pleihari Tanah Laut, SM Pleihari
Martapura, Cagar Alam (CA) Pulau Kaget, CA Gunung Kentawan, CA Selat Sebuku dan
Teluk Kelumpang. Juga terdapat di pinggiran Sungai Barito, Sungai Negara,
Sungai Paminggir, Sungai Tapin, Pulau Bakut dan Pulau Kembang.
Kehidupan Sosial
Sistem sosial
bekantan pada dasarnya adalah One-male group, yaitu satu kelompok terdiri dari
satu jantan dewasa, beberapa betina dewasa, dan anak-anaknya. Selain itu juga terdapat
kelompok all-male, yaitu kelompok yang terdiri dari beberapa bekantan jantan. Jantan yang menginjak remaja
akan keluar dari kelompok one-male dan bergabung dengan kelompok all-male. Hal
itu dimungkinkan sebagai strategi bekantan untuk menghindari terjadinya inbreeding.
Skill Lain Selain Manjat Pohon
Bekantan juga
dapat berenang dengan baik, kadang-kadang terlihat berenang dari satu pulau ke
pulau lain. Untuk menunjang kemampuan berenangnya, pada sela-sela jari kaki
bekantan terdapat selaputnya. Selain mahir berenang bekantan juga bisa menyelam
dalam beberapa detik, sehingga pada hidungnya juga dilengkapi semacam katup.
Ukuran Tubuh
Bekantan jantan berukuran lebih besar dari betina. Ukurannya
dapat mencapai 75 cm dengan berat mencapai 24 kg. Bekantan betina berukuran
sekitar 60 cm dengan berat 12 kg. Spesies ini juga memiliki perut yang besar
(buncit). Perut buncit ini sebagai akibat dari kebiasaan mengkonsumsi
makanannya yang selain mengonsumsi buah-buahan dan biji-bijian mereka juga
memakan dedaunan yang menghasilkan banyak gas pada waktu dicerna.
Konservasi Bekantan
Sejak tahun 2009, IUCN Red List memasukkan Bekantan (Nasalis
larvatus) dalam status konservasi kategori Endangered (Terancam
Kepunahan), setelah sebelumnya masuk kategori “Rentan” (Vulnerable). Selain itu
Bekantan juga terdaftar pada CITES sebagai Apendix I alias tidak boleh
diperdagangkan secara internasional)
Pada tahun 1987 diperkirakan terdapat sekitar 260.000
Bekantan di Pulau Kalimantan saja tetapi pada tahun 2008 diperkirakan jumlah
itu menurun drastis dan hanya tersisa sekitar 25.000. Hal ini disebabkan oleh
banyaknya habitat yang mulai beralih fungsi dan kebakaran hutan.
Ini ada web bagus buat kamu yang mau bantuin keberlangsungan hidup Bekantan, tinggal klik http://proboscismonkey.org/ . Ada tur buat jalan-jalan ketemu Bekantan juga loh...
No comments:
Post a Comment