Thursday, April 18, 2013

Legenda Kuntilanak

Dear Kristen Stewart, kita ga bermaksud nyamain kamu sama Kuntilanak. Ini semua semata-mata karena kita takut masukin fotonya. Makanya kita cari penggantinya. Dan karena make up mata kamu udah pas, maka kamulah yang mendapat kehormatan untuk ngegantiin fotonya. Salam.



Di antara segitu banyak jenis hantu yang beredar di muka bumi ini, emang ga bisa dipungkiri kalo hantu-hantu  dari Asia punya tingkat keseraman yang sangat parah. Mulai dari hantu Jepang, hantu Thailand, apalagi hantu Indonesia. Hari ini kita mau ngebahas tentang Kuntilanak *jreeeeeeennnggg*.


Berdasarkan informasi yang kita dapet, Kuntilanak ini ada beberapa versi. Di antaranya adalah:

1.     Versi Melayu
Kuntilanak, dikenal juga di Malaysia dengan nama Pontianak atau Puntianak adalah hantu yang dipercaya berasal dari perempuan hamil yang meninggal dunia melahirkan dan anak tersebut belum sempat lahir. Nama "puntianak" merupakan singkatan dari "perempuan mati beranak". Mitos ini mirip dengan mitos hantu langsuir yang dikenal di Asia Tenggara, terutama di nusantara Indonesia. Mitos hantu kuntilanak sejak dahulu juga telah menjadi mitos yang umum di Malaysia setelah dibawa oleh imigran-imigran dari nusantara.

Konon, Kota Pontianak mendapat namanya karena Abdurrahman Alkadrie, pendiri Kesultanan Pontianak, diganggu hantu ini ketika akan menentukan tempat pendirian istana.

Dalam cerita rakyat Melayu, sosok kuntilanak digambarkan dalam bentuk wanita cantik. Kuntilanak digambarkan senang meneror penduduk kampung untuk menuntut balas. Kuntilanak sewaktu muncul selalu diiringi harum bunga kemboja. Konon laki-laki yang tidak berhati-hati bisa dibunuh sesudah kuntilanak berubah wujud menjadi penghisap darah. Kuntilanak dikatakan sering menjelma sebagai wanita cantik yang berjalan seorang diri dijalan yang sunyi.

Bisa jadi, cerita ini kemungkinan dibuat untuk menghindari wanita diganggu oleh pemuda-pemuda yang takut akan Kuntilanak ketika berjalan seorang diri di jalan yang sunyi. Dalam cerita seram dan film horor di televisi Malaysia, kuntilanak digambarkan membunuh mangsa dengan cara menghisap darah di bagian tengkuk, seperti vampir.

2.     Versi  Sunda
Agak berbeda dengan gambaran menurut tradisi Melayu, kuntilanak menurut tradisi Sunda hanya mengganggu dengan penampakan saja. Kuntilanak konon juga menyukai pohon tertentu sebagai tempat “bersemayam”, misalnya waru yang tumbuh condong ke samping (populer disebut “waru doyong”).

Ciri – ciri kuntilanak versi Sunda:
1. tertawa melengking
2. menangis
3. suka puing-puing bangunan atau yang setengah jadi
4. sering bertempat di muara sungai atau pinggiran danau ato kolam
5. menyukai daging anak-anak (makanya sering dibilang mereka suka menculik bayi)


Menangkal Kuntilanak

Berdasarkan kepercayaan dan tradisi masyarakat Jawa, kuntilanak tidak akan mengganggu wanita hamil bila wanita tersebut selalu membawa paku, pisau, dan gunting bila bepergian ke mana saja. Hal ini menyebabkan seringnya ditemui kebiasaan meletakkan gunting, jarum dan pisau di dekat tempat tidur bayi.

Menurut kepercayaan masyarakat Melayu, benda tajam seperti paku bisa menangkal serangan kuntilanak. Ketika kuntilanak menyerang, paku ditancapkan di lubang yang ada di belakang leher kuntilanak. Sementara dalam kepercayaan masyarakat Indonesia lainnya, lokasi untuk menancapkan paku bisa bergeser ke bagian atas ubun-ubun kuntilanak.


Tambahan
Berdasarkan cerita orang-orang, katanya kedatangan Kuntilanak ini ditandai dengan suara mirip ayam. Kalo suaranya jauh artinya dia deket, kalo suaranya deket artinya jauh.


Udah ah serem banget asli bikin tulisan ginian. Mana pas searching nongol semua lagi fotonya.

Sumber
Foto

No comments:

Post a Comment